5 Perbedaan Parfum Alkohol vs Non Alkohol: Mana yang Cocok?
- Updated: 09/05/2024
- By: Fauzan Suryo Wibowo
- In: Parfum
Daftar Isi
Parfum alkohol dan non-alkohol menawarkan pengalaman aroma yang berbeda, dipengaruhi oleh komposisi bahannya.
Masing-masing memiliki karakteristik unik dalam hal intensitas, daya tahan, dan interaksi dengan kulit.
Mari kita bahas lebih lanjut perbedaan keduanya untuk menemukan pilihan yang paling sesuai untuk Anda.
Perbedaan Parfum Alkohol dan Non Alkohol
Penggunaan bahan alkohol dan air pada parfum akan memberikan pengalaman yang berbeda bagi penggunanya.
1. Komposisi Bahan Dasar
Parfum dengan bahan alkohol biasanya menggunakan alkohol jenis etanol untuk melarutkan dan mengikat minyak esensial.
Sementara itu, parfum yang tidak mengandung alkohol tentu saja menggunakan air untuk campuran minyak esensial.
2. Daya Tahan Aroma
Parfum alkohol terkenal memiliki daya tahan aroma dengan jangka waktu tinggi dibandingkan parfum yang tidak beralkohol.
Substansi alkohol sangat efektif dalam mengikat dan menyebarkan minyak esensial ketika disemprotkan, sehingga bisa membuat aroma bertahan lebih dari 4–12 jam.
Di sisi lain, aroma dari parfum berbahan air cenderung cepat memudar dan hanya bisa bertahan 1–2 jam saja.
Karena alasan ini, Anda perlu mengaplikasikan parfum non alkohol berulang kali.
3. Tingkat Konsentrasi
Parfum beralkohol memiliki tingkat konsentrasi yang tinggi, sehingga terasa lebih kental dan aromanya lebih intens.
Anda akan merasakan perbedaan jika menggunakan parfum non alkohol yakni terasa lebih cair karena menggunakan air biasa.
4. Reaksi Kulit
Parfum alkohol bisa menyebabkan iritasi atau kekeringan pada kulit sensitif karena alkohol dapat mengeringkan kulit.
Bahkan, beberapa orang mungkin akan merasakan sensasi terbakar atau tidak nyaman saat parfum alkohol menyentuh kulit.
Parfum non alkohol sebaliknya sangat cocok bagi Anda yang memiliki kulit sensitif. Parfum berbahan air akan terasa lembut pada kulit dan mengurangi kemungkinan penyebab iritasi atau kekeringan dibandingkan parfum alkohol.
5. Pengalaman Aroma
Pengalaman aroma dari parfum alkohol biasanya Anda akan merasakan aroma awal yang kuat dan seringkali segar atau tajam. Setelah alkohol menguap, aroma yang lebih dalam pun mulai terasa.
Ini biasanya melibatkan notes parfum seperti top notes, mid notes, dan base notes dari parfum itu sendiri.
Berbeda dibandingkan aroma parfum beralkohol, aroma awal parfum non alkohol biasanya memiliki kesan yang lebih lembut dan tidak sekuat parfum alkohol. Lalu, aroma parfum non alkohol akan berkembang lebih perlahan dan bertahap.
Jenis Alkohol yang Digunakan Pada Parfum
Penggunaan alkohol dalam parfum akan memberikan stabilitas dan daya tahan yang tinggi pada produk tersebut. Berikut ini adalah berbagai jenis alkohol yang umum digunakan pada komposisi parfum.
1. Etanol
Ini merupakan jenis alkohol yang sering digunakan pada campuran parfum.
Etanol memiliki sifat mudah terbakar dan cepat menguap, yang membuatnya menjadi pilihan tepat dalam penggunaan parfum beralkohol.
Jenis alkohol ini didapatkan dari bahan-bahan yang mengandung gula sederhana, seperti pati, gandum, jagung, dan singkong.
Etanol sangat mudah untuk mengikat minyak esensial pada parfum dan tidak memberikan aroma alkohol yang menyengat.
2. Alkohol Denat
Denatured Alcohol adalah jenis alkohol yang sering digunakan pada parfum selain etanol.
Alkohol denat sebenarnya merupakan jenis etanol yang telah mengalami proses denaturasi atau proses pengubahan alkohol etanol menjadi tidak aman untuk dikonsumsi manusia.
Alkohol denat pada parfum sangat bermanfaat dalam meningkatkan penyerapan minyak esensial ke kulit dan meningkatkan aroma segar pada parfum.
Hanya saja, penggunaan alkohol denat bisa memicu reaksi alergi bagi kulit sensitif dan kulit yang tidak cocok.
3. Isopropyl Myristate
Selain etanol, Isopropyl Myristate adalah jenis alkohol yang sangat membantu penyerapan dan kestabilan wangi di parfum.
Bahan ini membantu mengurangi rasa lengket dari minyak esensial dan memperbaiki tekstur parfum, sehingga membuat parfum terasa lebih halus di kulit.
4. Monopropylene Glycol (MPG)
Monopropylene Glycol sebenarnya merupakan senyawa kimia yang biasa berada pada campuran parfum beralkohol.
Senyawa ini membantu menyebarkan aroma agar lebih tahan lama dengan membantu mengendalikan penguapan alkohol sehingga tidak menguap terlalu cepat.
Hukum Memakai Parfum Beralkohol dalam Islam
Seperti yang kita ketahui bahwa agama Islam sangat melarang umat muslim untuk mengonsumsi minuman beralkohol. Lantas, pertanyaannya, apakah parfum beralkohol juga haram atau dilarang untuk digunakan?
Nah, menurut jawaban Manajer Servis Laboratorium LPPOM MUI, Heryani S.Si., M.TPn, yang disadur dari situs Majelis Ulama Indonesia (MUI), penggunaan parfum yang mengandung alkohol diperbolehkan jika tidak ada bahan alkohol yang berasal dari khamr/minuman keras.
“Jadi, adanya etanol pada produk parfum ini tidak masalah. Alkohol atau etanol yang digunakan untuk parfum tidak sama dengan khamr jenis minuman keras yang memabukkan,” kata Heryani.
Dengan kata lain, umat muslim bisa menggunakan parfum yang mengandung alkohol bukan hanya ketika untuk keperluan luar, melainkan ketika beribadah juga.
Ini karena, penggunaan alkohol pada parfum tidak bikin memabukkan.
Ingin Parfum yang Sempurna untuk Brand Anda?
Baik parfum beralkohol dan non alkohol memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Anda bisa menggunakannya sesuai kebutuhan atau preferensi pribadi terhadap parfum
PT. Maklon Kosmetik Indonesia mampu menciptakan produk parfum dan kosmetik lainnya sesuai dengan permintaan setiap brand. Kami percaya bahwa setiap brand parfum memiliki keunikan aroma masing-masing dan membutuhkan solusi yang disesuaikan untuk mencapai hasil yang maksimal.
Hubungi kami hari ini juga untuk konsultasi gratis dalam upaya menciptakan produk parfum dan kosmetik sesuai dengan visi dan kebutuhan brand Anda!