Maklon Kosmetik Indonesia

Desainer merancang parfum untuk brand fashion.

Mengapa Brand Fashion Membuat Parfum Sendiri?

Pernahkah Anda bertanya-tanya mengapa Brand pakaian favorit Anda tiba-tiba meluncurkan parfum?

Anda mungkin melihatnya di mana-mana, dari butik mewah hingga gerai di pusat perbelanjaan. Rasanya hampir semua Brand fashion besar kini memiliki lini wewangian sendiri.

Ini bukanlah sebuah kebetulan semata.

Ada alasan bisnis yang sangat kuat di baliknya yang mungkin belum Anda sadari.

Memahami alasan ini bisa memberi Anda perspektif baru tentang bagaimana sebuah Brand membangun dunianya dan menjangkau pelanggannya. Mari kita telusuri bersama mengapa langkah membuat parfum ini begitu penting bagi mereka.

Alasan Utama Brand Fashion Membuat Parfum

Keputusan sebuah Brand fashion untuk menciptakan parfum sendiri didorong oleh berbagai tujuan strategis yang saling berkaitan. Berikut adalah beberapa alasan utamanya:

1. Membuat Brand Lebih Mudah Dijangkau

Seringkali, produk utama sebuah Brand fashion, seperti pakaian atau tas, memiliki harga yang cukup tinggi.

Ini bisa menjadi penghalang bagi sebagian orang yang mengagumi Brand tersebut tapi belum mampu membelinya.

Parfum hadir sebagai salah satu cara mengatasinya.

Dengan harga yang jauh lebih terjangkau dibandingkan produk fashion inti, parfum memungkinkan lebih banyak orang untuk memiliki produk dari Brand yang mereka kagumi.

Ini menjadi cara bagi Brand untuk menjangkau segmen pasar yang lebih luas, termasuk Anda yang mungkin baru memulai atau memiliki anggaran terbatas.

Juga untuk memperkenalkan dunia Brand kepada audiens baru yang mungkin belum tertarik dengan produk fashionnya.

2. Potensi Keuntungan yang Tinggi

Fakta bisnis yang menarik adalah industri parfum dikenal memiliki margin keuntungan yang sangat tinggi.

Margin ini seringkali jauh lebih besar dibandingkan dengan produk pakaian.

Biaya untuk membuat cairan parfumnya sendiri relatif tidak semahal harga jual akhirnya.

Sebagian besar biaya justru terletak pada pengembangan konsep, desain kemasan yang menarik, dan tentu saja, pemasaran besar-besaran.

Keuntungan signifikan dari penjualan parfum ini seringkali sangat membantu keuangan Brand secara keseluruhan.

Bahkan, tak jarang keuntungan dari parfum digunakan untuk mendukung lini produk fashion lain yang mungkin lebih mahal produksinya namun penting untuk citra Brand.

Sebagai contoh, data tahun 2016 menunjukkan lini ready-to-wear Gucci hanya menyumbang sebagian kecil laba kotor, sementara mayoritas berasal dari kategori lain termasuk parfum/kosmetik.

Demikian pula, LVMH (induk Brand seperti Dior, Louis Vuitton) sering melaporkan pertumbuhan di divisi parfum & kosmetik bahkan ketika sektor fashion melambat.

Tom Ford Beauty juga mencapai penjualan miliaran dolar, menunjukkan potensi profit divisi kecantikan.

3. Memperkuat Kesan dan Cerita Brand

Aroma memiliki kemampuan khusus untuk membangkitkan memori dan emosi.

Sebuah Brand dapat menggunakan aroma parfum untuk mengkomunikasikan kesan, nilai, atau gaya yang ingin mereka sampaikan.

Apakah itu kesan klasik yang elegan, modern yang berani, atau segar yang penuh semangat.

Aroma yang tepat dapat melengkapi koleksi busana dan memperkuat apa yang diwakili oleh Brand tersebut.

Ini membantu membangun hubungan emosional yang lebih dalam dengan Anda sebagai konsumen, melampaui sekadar hubungan jual-beli biasa.

Anda tidak hanya membeli wewangian, tetapi juga cerita dan perasaan yang melekat pada Brand itu.

4. Alat Pemasaran dan Pengalaman Pelanggan

Peluncuran parfum baru seringkali disertai dengan kampanye pemasaran yang besar.

Ini bisa melibatkan model atau selebriti ternama, dan iklan yang menarik secara visual.

Semua ini secara signifikan meningkatkan visibilitas Brand secara keseluruhan, tidak hanya untuk parfumnya saja.

Selain itu, parfum menawarkan pengalaman sensorik yang berbeda.

Interaksi saat mencoba aroma di toko, melihat desain botol yang indah, adalah titik kontak tambahan yang memperkaya pengalaman Anda dengan Brand tersebut.

Di platform media sosial, parfum juga menjadi topik diskusi yang populer. Anda mungkin sering melihat ulasan atau rekomendasi, menciptakan promosi dari mulut ke mulut yang sangat berharga bagi Brand.

Perbedaan Pendekatan Antar Brand

Penting juga untuk dipahami bahwa tidak semua Brand fashion mendekati parfum dengan cara yang sama. Ada perbedaan strategi yang cukup jelas:

1. Brand Fashion Mewah

Brand fashion mewah biasanya menggunakan parfum untuk memperkuat citra eksklusif dan warisan Brand.

Tujuannya juga untuk menawarkan produk berkualitas tinggi yang diinginkan banyak orang, dengan margin keuntungan yang besar.

Fokusnya pada keunikan aroma, penggunaan bahan berkualitas (baik alami maupun sintetis inovatif), kemasan mewah, dan cerita yang mendalam.

2. Brand Fashion Terjangkau (Fast Fashion)

Brand seperti Zara atau H&M, yang sering dikategorikan sebagai fast fashion atau Brand terjangkau, cenderung menggunakan parfum sebagai produk pelengkap.

Tujuannya menghasilkan pendapatan tambahan cepat, mengikuti tren aroma terkini, dan menawarkan harga sangat terjangkau.

Fokusnya pada volume penjualan, kemiripan aroma dengan yang sedang populer, kemasan menarik namun efisien biaya, dan mendorong pembelian impulsif di toko.

3. Perbandingan Strategi Parfum

Untuk gambaran yang lebih jelas, berikut perbandingan strategi antara kedua jenis Brand tersebut:

Aspek StrategiPendekatan Brand Fashion MewahPendekatan Brand Fashion Terjangkau (Fast Fashion)
Tujuan UtamaPenguatan citra eksklusif, warisan Brand, produk yang diinginkan, margin tinggiPendapatan tambahan cepat, cross-selling, produk pelengkap trendi & terjangkau, jangkauan massal
Target AudiensKonsumen mapan, yang ingin produk eksklusif, pencari statusKonsumen sadar tren, sensitif harga, pembeli impulsif, demografi lebih muda
Fokus ProdukKualitas bahan tinggi, keunikan aroma (termasuk niche), kemasan mewah, storytellingAroma trendi (sering mirip yang populer), kecepatan rilis, kemasan menarik & efisien, harga terjangkau
HargaPremium hingga ultra-premium ($100 – $500+)Sangat terjangkau (<$50, sering <$30)
DistribusiSangat selektif (butik sendiri, dept store mewah, ritel kecantikan high-end)Massal (toko sendiri, e-commerce Brand), penempatan strategis di toko (dekat kasir)
Pemasaran UtamaCitra, warisan, storytelling, duta Brand selebriti, editorial fashion, pengalaman mewahLokasi toko, visual merchandising, harga menarik, word-of-mouth, ulasan online
Contoh BrandChanel, Dior, Hermès, Louis Vuitton, Tom FordZara, H&M, COS

Kesimpulan

Jadi, langkah Brand fashion membuat parfum sendiri bukanlah sekadar ikut-ikutan tren.

Ini adalah keputusan bisnis yang sangat diperhitungkan dengan berbagai alasan kuat di baliknya.

Parfum menjadi cara efektif untuk membuat Brand lebih mudah dijangkau oleh lebih banyak orang.

Selain itu, parfum merupakan sumber keuntungan yang penting, cara untuk memperkuat cerita Brand melalui aroma, dan menciptakan pengalaman pelanggan yang lebih kaya.

Lain kali Anda mencium aroma parfum dari Brand fashion favorit Anda, kini Anda memiliki pemahaman lebih dalam tentang strategi dan pertimbangan yang ada di balik penciptaannya.


Ingin menciptakan aroma khas untuk brand Anda sendiri? Temukan solusi maklon parfum berkualitas bersama kami yang telah teruji dan sesuai standar BPOM. Pelajari lebih lanjut layanan kami untuk mewujudkan produk parfum impian Anda.

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *