
9 Rekomendasi Produk Skincare Anti Aging Cegah Penuaan
Daftar Isi Seiring bertambahnya usia, kulit kita mulai menunjukkan
Apakah Anda sering merasa kurang percaya diri karena masalah bau badan? Tenang, Anda tidak sendirian. Banyak orang mengalami masalah serupa dan sering kali mencari solusi untuk mengatasinya.
Bau badan memang bisa sangat mengganggu, tidak hanya bagi diri sendiri, tetapi juga bagi orang-orang di sekitar. Sebenarnya, apa sih yang menyebabkan bau badan?
Memahami penyebab bau badan adalah langkah awal yang penting untuk menemukan solusi yang tepat. Yuk, kita bahas bersama faktor-faktor apa saja yang memicu bau badan!
Mungkin Anda mengira keringat adalah penyebab utama bau badan. Sebenarnya, keringat itu sendiri tidak berbau.
Tubuh kita memiliki dua jenis kelenjar keringat: ekrin dan apokrin. Kelenjar ekrin tersebar di seluruh tubuh dan menghasilkan keringat yang cair dan tidak berbau untuk mengatur suhu tubuh.
Sementara itu, kelenjar apokrin berada di area tertentu seperti ketiak dan selangkangan. Kelenjar ini menghasilkan keringat yang lebih kental dan mengandung lemak serta protein. Keringat jenis inilah yang menjadi “makanan” favorit bakteri di kulit. Saat bakteri mengurai keringat, proses ini menghasilkan zat kimia yang menimbulkan bau tidak sedap.
Bakteri di kulit kita adalah penyebab utama bau badan. Bakteri-bakteri ini secara alami hidup di permukaan kulit dan jumlahnya bisa meningkat di area yang hangat dan lembap.
Ketika bakteri mengurai keringat dari kelenjar apokrin, mereka melepaskan senyawa yang disebut thioalcohols. Senyawa inilah yang bertanggung jawab atas bau menyengat yang kita kenal sebagai bau badan.
Berikut beberapa jenis bakteri yang umum berperan dalam bau badan:
Bakteri ini umum ditemukan di kulit manusia. Beberapa spesies Staphylococcus dapat memecah protein dalam keringat dan menghasilkan bau yang tidak sedap.
Corynebacterium sering ditemukan di area ketiak. Bakteri ini memecah lemak dalam keringat menjadi asam lemak yang memiliki bau khas seperti tengik atau asam.
Dulu dikenal sebagai Propionibacterium, bakteri ini juga berperan dalam menyebabkan jerawat. Cutibacterium dapat memecah lemak dan menghasilkan senyawa yang berkontribusi pada bau badan.
Percaya atau tidak, makanan yang Anda konsumsi juga dapat memengaruhi aroma tubuh. Beberapa jenis makanan dikenal dapat membuat keringat menjadi lebih bau.
Berikut ini adalah beberapa contoh makanan yang dimaksud:
Bawang putih, bawang merah, dan bawang bombay mengandung senyawa sulfur. Senyawa ini dapat diserap ke dalam aliran darah dan dilepaskan melalui keringat, menghasilkan bau yang khas.
Daging merah membutuhkan waktu lebih lama untuk dicerna. Proses pencernaan yang lebih lama ini dapat menyebabkan pelepasan zat-zat yang memengaruhi bau badan.
Makanan pedas dapat meningkatkan produksi keringat. Peningkatan produksi keringat menyediakan lebih banyak “makanan” untuk bakteri sehingga bau badan pun menjadi lebih kuat.
Ketika Anda mengonsumsi alkohol, tubuh akan memecahnya menjadi asam asetat. Zat inilah yang kemudian dapat mengubah aroma keringat menjadi lebih asam.
Dalam beberapa kasus, bau badan yang tidak sedap bisa menjadi tanda adanya kondisi medis tertentu.
Berikut beberapa kondisi medis yang dapat memengaruhi bau badan:
Penderita diabetes mungkin memiliki bau badan yang agak manis atau seperti buah busuk. Kondisi ini disebabkan oleh ketidakmampuan tubuh untuk memproses glukosa dengan baik, sehingga tubuh memproduksi keton sebagai sumber energi alternatif. Keton inilah yang menyebabkan bau badan yang khas.
Jika ginjal tidak berfungsi dengan baik, racun-racun sisa metabolisme dapat menumpuk di dalam tubuh. Penumpukan racun ini, seperti urea, dapat dikeluarkan melalui keringat dan menyebabkan bau badan yang menyengat, sering kali digambarkan seperti amonia.
Kondisi ini terjadi ketika kelenjar tiroid terlalu aktif. Hipertiroidisme dapat menyebabkan penderitanya berkeringat secara berlebihan, dan keringat berlebih ini dapat berkontribusi pada bau badan yang lebih kuat.
Kebersihan tubuh yang buruk tentu saja dapat memperparah masalah bau badan. Jarang mandi, tidak membersihkan area yang rentan berkeringat dengan benar, atau mengenakan pakaian yang kotor dapat menyebabkan penumpukan keringat dan bakteri.
Mandi secara teratur, minimal dua kali sehari, dan membersihkan area seperti ketiak dan selangkangan dengan sabun sangat penting untuk mengontrol bau badan. Mengganti pakaian, terutama pakaian dalam, secara rutin juga sangat dianjurkan.
Bau badan disebabkan oleh kombinasi keringat, bakteri, makanan, dan terkadang kondisi medis tertentu. Dengan memahami faktor-faktor ini, Anda dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengatasi masalah bau badan dan meningkatkan rasa percaya diri.
Untuk mengetahui cara mengatasinya, baca artikel selanjutnya tentang cara mengatasi bau badan, ya!
Ingin memiliki parfum dengan aroma yang unik dan sesuai dengan kepribadian Anda, sekaligus efektif mengatasi bau badan? Kami menyediakan jasa maklon parfum dengan formula yang teruji dan bahan berkualitas.
Daftar Isi Seiring bertambahnya usia, kulit kita mulai menunjukkan
Daftar Isi Apakah Anda lelah berperang dengan jerawat yang membandel?
Daftar Isi Siapa sih yang tidak ingin punya kulit wajah